Halo Sobat Pembaca,
Mengawali tulisan perdana saya di tahun
2014, saya akan berbagi kepada anda tentang materi yang pernah kami bagikan di Kelas
Enterpreneur Mualimat Jogja. Sebuah kelas yang merupakan kelas percontohan dari
Diamond Enterpreneur Club (DEC) dengan salah satu tujuan adalah membiasakan
kaum muda dengan dunia bisnis kreatif. Terima kasih kami kepada pihak sekolah mualimat
jogja yang memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan pilot project
perdana kami.
Sebelum kami masuk dalam materi yang
disampaikan, tidak ada salahnya jika kita mundur sejenak kenapa kelas ini
diadakan. Diamond Enterpreneurs Club merupakan sebuah perkumpulan yang digagas
oleh Febriyo Hadikesuma. Kegiatan ini awalnya merupakan ajang berkumpulnya
binaan-binaan dari pria yang akrab disapa Bio ini. Hingga pada suatu ketika, ia
mencetuskan kepada binaannya untuk membuat sebuah gerakan memperbaiki bangsa
dari sisi entrepreneurship.
Berdasarkan pengalaman beliau dalam membina anak muda
sampai akhirnya membawa mereka ke dalam fase pengusaha membuat binaannya sepakat dan akhirnya dibentuklah DEC dengan beberapa syllabus yang telah dirancang khusus untuk SMA dan SMP. Singkat kata singkat cerita, program yang saat ini mereka tanamkan di Mualimat Jogja adalah sebuah program yang menjadi trigger para siswa untuk bisa kreatif dan berpikir tidak layaknya siswa lain di Indonesia. Visi Program DEC adalah menciptakan pejuang muda perekonomian Indonesia.
Berdasarkan pengalaman beliau dalam membina anak muda
sampai akhirnya membawa mereka ke dalam fase pengusaha membuat binaannya sepakat dan akhirnya dibentuklah DEC dengan beberapa syllabus yang telah dirancang khusus untuk SMA dan SMP. Singkat kata singkat cerita, program yang saat ini mereka tanamkan di Mualimat Jogja adalah sebuah program yang menjadi trigger para siswa untuk bisa kreatif dan berpikir tidak layaknya siswa lain di Indonesia. Visi Program DEC adalah menciptakan pejuang muda perekonomian Indonesia.
Berangkat dari latar belakang
tersebut akhirnya para praktisi dunia bisnis yang masih berusia 20-25 tahun ini
pun sepakat untuk menetapkan 5 modul dasar sebagai materi pembelajaran di kelas.
Konsep yang disampaikan di kelas bersifat 20% dan 80% sisanya adalah kegiatan
di lapangan. Berikut gambaran modul pembelajarannya :
By :
Febriyo Hadikesuma
Owner Digibooks - Spesialis Cetak Buku Satuan
Febriyo Hadikesuma
Owner Digibooks - Spesialis Cetak Buku Satuan
