Rabu, 14 Desember 2011

The Power of Marketing

Banyak orang yang bertanya, bagaimana cara untuk memulai sebuah bisnis.
Saya menjawab, mulailah dari marketing, karena disana bukan hanya ilmu menjual, namun ada ilmu managemen keuangan, people skill, leadership, dan ilmu psikologi.
Ingin tahu lebih lanjut ?

Pastikan anda menjadi bagian dari seminar dahsyat berikut :


Selasa, 25 Oktober 2011

Bermimpi Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik

Digibooks kembali membuat gebrakan menjelang akhir tahun ini.
Datang dan hadiri kegiatan " Sharing Inspiratif Bersama Sosok Fenomenal " 

Judul & Tema
“ What Is Your Dreams”
Bermimpi Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik

Menghadirkan sosok inspirational sebagai pembicara :

1. Rustono Tempeh
Anak desa yang kini menjadi Pengusaha Tempe No.1 di Jepang, berasal dari Indonesia, penjualan tempenya menembus angka 800 juta per 5 hari.
Sosok Inspirational yang pernah mengisi acara Bukan Empat Mata dan Program “Bukan Jalan-Jalan Biasa“ TV One 
Pengusaha yang mampu mengubah citra negative tempe menjadi “emas” di mata international 

2. Febriyo Hadikesuma
Penulis Buku Inspiratif dari Riau
Pengusaha Binaan Ex-Komisaris Danone
Konsultan & Trainer Pengembangan Diri
CEO DIGIBOOKS

Waktu : 26 Nov 2011,
pukul : 09.00 - 14.00
tempat : (konfirmasi melalui email)

HTM
Umum & S2 Rp. 100.000, 
S1 Rp. 50.000, 
D3 Rp. 35.000, 
Siswa SMP & SMA Rp. 25.000

Fasilitas :  Sertifikat, Doorprise, Lunch,
Pengundang 10 orang, free 1 tiket seminar
Pengundang 35 orang, free 1 tiket gala dinner bersama pembicara

Materi Diskusi : 
Membangun impian untuk masa depan yang cerah
Kiat praktis untuk menciptakan perusahaan menjadi sarana yang mampu menjawab impian hidup
Kiat menciptakan peluang bisnis berbasis kemanusiaan
Menjadi pribadi unggul melalui pengenalan potensi diri
Menggunakan potensi diri untuk membangun kerajaan bisnis sejak muda.

Tempat terbatas. 
Yang ingin mendaftar lebih awal, silahkan cek info lanjut dengan klik poster

Selasa, 13 September 2011

DUA DUNIA KITA BERBEDA



Dear Bloggers,

Pada postingan berikut, saya tertarik untuk mengupas tentang dua sisi dunia yang di mata saya (maaf, kalo ada yang kurang berkenan) saling bertolak belakang dalam kenyataannya. Dunia itu bernama dunia akademisi dan dunia praktisi.

Entah dari mana asal muasal saya mulai senang melakukan kritikan terhadap salah satu dunia ini, namun yang saya ingat dan yang akan saya terapkan dari hari ini hingga kedepan, siapapun yang menjadi murid saya, bukanlah teori yang akan saya ajarkan melainkan sesuatu yang bisa mereka pakai dan aplikasikan dalam dunia kelak (masa depan).

Saya sering kali sedih melihat, bagaimana sebuah universitas yang menghasilkan lulusan (maaf, pengangguran) berdasi dimana jumlah dari mereka yang bekerja hanya sepersekian dari yang diterima. Merujuk pada data BPS yang mengatakan bahwa ada 600.000 lulusan S1 yang lulus tiap tahun dan terserap dunia kerja secara efektif sebanyak 200.000 dalam setahun membuat saya benar-benar kasihan dengan metode pendidikan lama yang sangat konvensional.

Entah hari ini sudah dikoreksi atau belum silabus kita, namun hampir setiap saat saya melakukan kunjungan kerja ke beberapa company yang dikelola oleh rekan bisnis maupun bertemu dengan mahasiswa luar dan mahasiswa yang pernah saya ampu (bina), tetap saja saya menemukan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang.

Bahkan dalam beberapa hari semenjak

Sabtu, 02 Juli 2011

Menjadi "Big Boss" yang Rendah Hati adalah kemuliaan

Sahabat Setia, hari ini minggu 3 juli 2011. 
Saya memulai hari dengan membagikan informasi kepada beberapa rekan terkait dengan seminar yang akan diadakan. Sebagaimana kita tahu bahwa universitas mencetak 80% jumlah pengangguran berintelektualitas dari jumlah 2.4 juta pengangguran yang muncul setiap 6 bulan. Ironisnya lagi, banyak perusahaan enggn memakai tenaga tamatan kuliah karna keangkuhan dan kesombongan yang mreka miliki. 
Sebagai praktisi dunia bisnis yang juga paling "ogah" nerima orang-orang spt itu, rasanya cukup beralasan bagi kita untuk membagikan ilmu itu... toh juga untuk menciptakan indonesia yang lebih baik lagi.... Diakhir informasi yang saya berikan, saya hadiahkan mereka sebuah pertanyaan. Jika hari ini kita masuk dalam golongan orang calon wisudawan, akan ada di posisi mana kita ? yang akan mencari kerja kah atau yang menciptakan lapangan kerja ? (setelah saya memaparkan beberapa data dari BPS tntunya)  
Betapa terkejutnya saya saat salah seorang adik kelas di bangku kuliah yang saya ingat pernah berkonsultasi ke saya dan saat ini akan menjadi dosen... dengan lantang membalas sms berisi :  
Sorry, I'm the big boss now!!  
Satu hal yang saya ingin sampaikan kepada anda semua hari ini adalah. 
tetap menjaga kerendahan hati.... 
entah kita adalah pengusaha atau pengajar sekalipun... 
hidup ini untuk saling berbagi dan bukan untuk saling membanggakan apa yang kita miliki hari ini...  
Tidak penting siapa dan apa kita hari ini, jauh lebih penting apa yang bisa kita bagikan untuk orang lain melalui apa yang kita punya hari ini dan jauh lebih penting... menempatkan rasa cinta ke sesama untuk saling berbagi dan saling menginspirasi....  
Saya berharap semua yang membaca tulisan ini bisa tetap merendahkan hatinya..... kepintaran tanpa hati dan moral, bukanlah hal yang patut untuk di banggakan..... Indonesia butuh banyak orang2 berhati nurani dan orang-orang bermoral....  
Tetap humble ya....  
(FEBRIYO)

Seminar Job Seeker Job Creator


Menurut Kompas, Februari 2011 mencapai 119,4 juta orang atau bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2010.  Sedangkan daya serap pasar tenaga kerja hingga data ini keluar hanya 470.000. Artinya dari 2,9 juta jiwa yang ada, 470 ribu terserap dan sebanyak 2.430.000 orang positif menjadi pengangguran.

Jika variabel 2.430.000 itu tetap setiap tahun dan tahun 2011 ini sudah ada 119,4 juta jiwa pengangguran. Artinya tahun 2015, jumlah pengangguran akan menjadi 129.120.000.

Bagaimana dengan kita ? akankah kita menjadi 1 dari 119,4 juta yang mencari kerja, ataukah menjadi 1 yang menerima kerja 119,4 juta jiwa ?

Selasa, 28 Juni 2011

HASIL KEGIATAN BUSINESS GATHERING APINDO

Dewan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Sleman (DPK APINDO SLEMAN), pada tanggal 28 Juni 2011 mengadakan kegiatan Business Gathering yang dihadiri oleh pengusaha-pengusaha dari Jogjakarta dan sekitarnya. Acara yang bertempat di LPP Convention Hotel Demangan ini mengangkat tema “Mengupas Dinamika Ketenagakerjaan dalam Dunia Usaha Dalam Rangka Menciptakan Keharmonisan Dalam Hubungan Kerja“.
Menurut Ibu Hermelien Yusuf, konsultan ketenagakerjaan, pembicara sekaligus Ketua DPK APINDO Sleman hanya segelintir pengusaha yang benar-benar mengetahui dan meresapi esensi dari dunia ketenagakerjaan itu sendiri sedangkan sebagian sisanya membangun usaha tanpa mengetahui hal-hal penting dalam dunia ketenagakerjaan.
Kegiatan yang digagas oleh Divisi Diklat APINDO ini bertujuan untuk

Sabtu, 25 Juni 2011

Launching Buku Hanif Sang Pemimpi

Sore ini, 25 Juni 2011 bertempat di RM. Sumilir, Kerjo, Genjahan, Ponjong - Gunung Kidul, telah diadakan acara launching buku berjudul HANIF SANG PEMIMPI – Vol 1 dan 2 (Senyum Sang Mentari dan Belum Berakhir). Buku ini dikarang oleh salah seorang remaja yang baru lulus SMA tahun ini yang sekaligus merupakan putri asli dari wonosari.

Acara yang dihadiri oleh CEO Digibooks yang juga seorang penulis muda dari Riau di Gramedia Pustaka Utama, Febriyo Hadikesuma, berlangsung seru. Dalam tanggapannya beliau mengungkapkan salah satu hal menarik dari tulisan yang ada di buku HANIF SANG PEMIMPI. “Saat saya membaca buku ini, saya terasa dibawa kembali ke zaman dimana buku LUPUS sempat populer. Karakter maupun latar belakang yang disajikan pun sangat ringan dan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari” ujar pemuda yang juga merupakan Pengusaha Satu-satunya asuhan Komisaris Danone ini. Febriyo sendiri yang berasal dari Riau dalam beberapa waktu terakhir gencar melakukan pengembangan talenta orang-orang yang berbakat.

Buku yang merupakan kumpulan cerpen dari Hanif ini diharapkan mampu menjadi motivasi serta inspirasi bagi para remaja-remaja seusianya. Digagasnya kumpulan cerpen yang unik, berbahasa ringan dan berlatar belakang dunia sekolahan remaja ini diharapkan mampu mengembalikan pencitraan sosial layaknya buku LUPUS yang pernah populer pada tahun 90-an lalu. Hal itu akhir-akhir ini jarang sekali kita temukan di kalangan penulis muda.

“Yang saya senangi dari buku ini adalah dimana sang penulis mampu menterjemahkan kondisi sosial yang ada (percakapan harian) menjadi sebuah cerpen yang mengena untuk semua pembaca” kata Febriyo.

Semua orang memiliki mimpi, semua orang senang menulis, namun tidak semua orang yang berani mewujudkan. Apa yang telah digagas oleh Penerbit dan Percetakan Digibooks untuk penulis remaja ini merupakan salah satu langkah real yang diambil untuk mewujudkan visi menjadi wadah inspirasi bagi generasi bangsa.

Minggu, 12 Juni 2011

BUSINESS GATHERING APINDO



Mengupas Dinamika Ketenagakerjaan Dunia Usaha
Dalam Rangka Menciptakan
Keharmonisan Dalam Hubungan Kerja

Menciptakan adanya ruang usaha baru merupakan salah satu ciri positif yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia sekaligus untuk membantu tercapainya program perekonomian pemerintah. Penciptaan lapangan kerja yang tidak didukung oleh pengetahuan mendasar akan sistematisasi managemen dunia usaha yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat pun dapat menjadi kendala besar bagi para pengusaha. 

Ketidakfahaman akan system pembuatan kontrak kerja, system penggajian, system perlindungan terhadap pekerja /  buruh, system jaminan kerja, system pengangkatan pekerja / buruh kontrak menjadi pekerja / buruh tetap, bahkan hingga pembagian hak dan kewajiban maupun ke system lain sesuai dengan perundang-undangan Indonesia yang terdapat dalam perusahaan, dapat menjadi kendala dimasa depan. Untuk itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sleman mengadakan pembelajaran sejak dini akan dinamika ketenagakerjaan untuk calon pengusaha, pengusaha baru hingga ke pengusaha senior.