Selasa, 14 Februari 2012

Malam Penuh Haru

Malam itu, seorang pemuda duduk diam disebuah bangku kayu, seribu bahasa sembari mengdengarkan perdebatan di dalam bathinnya. Mungkin malam itu menjadi malam yang cukup bermakna bagi sang pemuda mengingat kurang dari 2 jam lagi, ia akan memasuki usia baru dalam kehidupannya, namun terasa meresahkan.

Sejuta pertanyaan mengalir kencang melewati setiap alur nadi dan berlari saling berkejarkejaran bak sekawanan kuda yang sedang lari berpacu menjauhi sekawanan singa buas. Hanya 1 kata tersimpul dalam jiwanya, gelisah.

Tepat tengah malam nanti, ia akan merasakan