“Jadi, ini rumah Mas Bio ?” tanya beliau.
“Bukan mbah, ini kantor saya, barang-barangnya
jangan diturunkan semua mbah, cukup ransel saja” imbuh saya.
Selang beberapa saat, saya masuk ke kantor dan
segera kembali ke mobil setelah meletakkan beberapa file yang mesti di review
oleh sekretaris saya saat jam kerja dimulai nanti.
“Saya kira, itu bagian samping rumah Mas Bio”
kata Mbah Sigit saat mobil perlahan meninggalkan kantor dan menuju rumah.
“hehe.. bukan kok mbah” ujar saya.
“Itu berarti kios kan Mas?” tanya beliau
penasaran.
“Itu kantor saya Mbah” balas saya.
“Lha, kan ukuran kecil seperti itu, namanya
kios, bukan kantor.” tambah Mbah Sigit.
Percakapan diatas mengingatkan saya akan
peristiwa yang beberapa kali terjadi kepada para tamu yang berkunjung ke kantor
kami yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 5, ya Kantor Digibooks.
Apa yang ada di pikiran teman-teman saat
melihat sebuah ruangan berukuran 3x4 yang digunakan untuk bisnis ? apakah anda
juga akan berpikir bahwa itu adalah kios ? Jika anda berpikir itu adalah kios,
anda benar. Kemudian, kalau begitu, apa itu kantor ?
Kata-kata kantor dan kios mungkin memiliki
gambaran berbeda di mata orang pada umumnya namun tidak bagi saya maupun bagi 5
karyawan saya yang bekerja disana. Saya lebih suka mengatakan kios itu sebagai
kantor karena disanalah saya belajar mengasah pola pikir untuk kesekian
kalinya.
Saat mendapatkan pelatihan dari Amerika,
Pelatihan Neuro Asosiasive Conditioning, kami belajar banyak tentang pengaruh
pola pikir terhadap sikap yang kita miliki dalam keseharian. Cara kita melihat
sesuatu akan berpengaruh pada sikap yang kita bawa.
Sekiranya anda adalah pemilik sebuah kios,
cukup PeDe kah anda untuk bernegosiasi dengan pengusaha besar atau mungkin
mempresentasikan bisnis anda di hadapan para profesional ? Bagaimana jika anda
memiliki sebuah kantor ? apakah anda akan PeDe ?
Konteks kantor ataupun kios, adalah sebuah
gambaran nyata akan pengaruh cara pandang yang menghasilkan sikap untuk diri
pemiliknya. Satu hal yang saya fahami, sebesar apapun ruangan yang anda miliki
atau seperti apapun benda yang ada di sekitar kita, bukan besar maupun
bentuknya yang menjadi masalah, namun cara kita memikirkan dan cara kita
berpikirlah yang menentukan semuanya. Sama halnya tatkala 2 orang petani yang
sama-sama memiliki sawah di tempat yang sama namun memiliki hasil panen yang
berbeda. Hasil panen itu, bukan ditentukan dari sawahnya, melainkan dari siapa
yang bertani disana, bagaimana cara ia berpikir dalam mengolah sawah tersebut, itulah
kuncinya.
Jadi, apakah bisnis saya sekarang berada di
sebuah kios atau kantor ? itu tergantung dari cara orang memandang. Bagi saya,
itu adalah kantor yang kebetulan saat ini masih berupa kios. Bukan kios yang
akan menjadi kantor. Setuju ? J